TEH CAP BOTOL....PERTAMA BIASA KEMUDIAN DIRINDU
Teh cap botol adalah teh yang banyak dipakai di warung makan di kota saya. Sehingga sebenarnya tidak asing lagi. Dulu sebelum menjadi penggila teh, saya merasa setiap teh rasanya sama. Kini saya merasakan setiap merk teh itu unik dan punya kekhasan masing-masing.
Pertama menyeduh di rumah, saya beli yang kemasan besar. Yang untuk menghabiskannya saya merasa kok lama amat habisnya, karena sudah tersugesti ingin segera balik ke Tong Tji. Dulu saya merasa rasanya biasa saja, diingat ingat, mungkin karena teh cap Botol hijau yang saya beli dulu hampir (atau malah sudah) kadaluwarsa. Dicium cium juga sudah tidak harum lagi. Karena saya membelinya di minimarket yang cukup sepi dan tinggal itu satu satunya teh yang tersisa. Beli hanya untuk melengkapi koleksi saja.
Syahdan ketika saya tanya teman-teman teh apa favorite mereka, ternyata banyak yang menyebut cap Botol. Begitu juga warung uduk langganan yang selalu bilang teh cap Botol paling enak. Menuntaskan penasaran, akhirnya saya beli lagi teh tubruk cap Botol. Kali ini yang pak berisi kemasan kecil-kecil, satuan teh kegemaran saya.
Oke lanjuut...Teh Cap Botol merupakan teh produksi PT. Gunung Slamet Slawi (lagi), yang sudah ada sejak tahun 1940 oleh perusahaan teh Sosrojoyo (apa saudara teh botol sosro ya ). Tagline menarik : Jangan lupa nikmatnya teh cap botol yang paling enak. Kertas kemasannya berwarna dominasi hijau, dimana di dalamnya terdapat gambar botol dan bunga melati.
Setelah kita buka kertas bungkusnya, tampaklah teh kering dengan serbuk teh kecil - kecil dan sedikit batang teh. Ketika dikunyah terasa kriuk kriuk. Teh keringnya wangi dan segar, seperti wangi bunga kombinasi melati dan entah bunga apa,
Ketika teh kering dituangi air panas, wangi segar langsung menguar cukup kuat. Terdapat buih di permukaan gelas dan sedikit batang teh yang mengambang, Buihnya langsung saya buang. Warna seduhannya coklat terang dengan daun teh yang cepat mengendap di dasar gelas.
Begitu disruput...jejak sepatnya pas, tidak pahit. Sangat segar dengan aroma teh yang lembut...
Heem....boleh diulang deh beli teh cap Botol nya :D
Kesimpulannya......teh menjelang kadaluwarsa bisa merusak rasa teh dan penilaian seseorang tentang teh...
Muteaara Anugrah
It's About Tea
Jumat, 16 Januari 2015
TEH 2 TANG TEH MELATI PREMIUM
Uhuy....ini dia teh yang agak menggeser posisi Tong Tji di hati saya. Kabarnya teh ini masih satu perusahaan dengan teh Tjatoet (saya ingat alat - alat pertukangan saja :D). Yang jelas, teh ini diproduksi oleh pabrik teh Kwee Pek Hoey Adiwarna Tegal (Slawi, Tegal, Pekalongan adalah kota - kota mbah nya teh yang wajib diingat semua pecinta teh).
Seperti biasa saya membeli teh tubruk ukuran 1 pak yang terdiri dari beberapa kemasan dengan neto masing - masing 8 gram. Alasannya, demi kepraktisan....pas diseduh di teko dan tidak repot menyimpannya. Plus enak kalau mau dijadikan sample buat teman yang ingin mencoba hehe...
Dalam kemasannya tertulis komposisi teh ini adalah : daun teh dan bunga melati. Dengan kemasan kertas yang didominasi warna biru dan putih. Terdapat gambar secangkir teh yang dihiasi bunga melati di permukaannya. Tulisan 2 Tang nya kecil dengan warna mencolok dominasi warna merah dan putih.
Mari kita buka kertasnya lebih dulu, Daun teh keringnya ketika dikunyah tidak kriuk kriuk. Batang teh nya sedikit, demikian pula melati keringnya. Begitu bertemu dengan air mendidih tercium aroma gosong. Larutan daun tehnya cepat mengendap menyisakan hanya sedikit batang teh di permukaan. Setelah beberapa menit, aroma gosong menghilang, berganti dengan aroma teh berkarakter kuat, dengan wangi melati yang samar samar namun pas. Sesekali juga tercium seperti ada aroma buah yang wangi, namun entah buah apa. Dari aromanya terkesan kalau ini adalah teh dengan kualitas premium. Warna seduhan teh tidak terlalu keruh, cukup cantik. Saat diminum terasa segar dan sepatnya ringan. Sensasi indera saya mengatakan teh ini pas sekali untuk menemani makan hehee....(meski tahu tidak bagus minum teh sambil makan :D)
Uhuy....ini dia teh yang agak menggeser posisi Tong Tji di hati saya. Kabarnya teh ini masih satu perusahaan dengan teh Tjatoet (saya ingat alat - alat pertukangan saja :D). Yang jelas, teh ini diproduksi oleh pabrik teh Kwee Pek Hoey Adiwarna Tegal (Slawi, Tegal, Pekalongan adalah kota - kota mbah nya teh yang wajib diingat semua pecinta teh).
Seperti biasa saya membeli teh tubruk ukuran 1 pak yang terdiri dari beberapa kemasan dengan neto masing - masing 8 gram. Alasannya, demi kepraktisan....pas diseduh di teko dan tidak repot menyimpannya. Plus enak kalau mau dijadikan sample buat teman yang ingin mencoba hehe...
Dalam kemasannya tertulis komposisi teh ini adalah : daun teh dan bunga melati. Dengan kemasan kertas yang didominasi warna biru dan putih. Terdapat gambar secangkir teh yang dihiasi bunga melati di permukaannya. Tulisan 2 Tang nya kecil dengan warna mencolok dominasi warna merah dan putih.
Mari kita buka kertasnya lebih dulu, Daun teh keringnya ketika dikunyah tidak kriuk kriuk. Batang teh nya sedikit, demikian pula melati keringnya. Begitu bertemu dengan air mendidih tercium aroma gosong. Larutan daun tehnya cepat mengendap menyisakan hanya sedikit batang teh di permukaan. Setelah beberapa menit, aroma gosong menghilang, berganti dengan aroma teh berkarakter kuat, dengan wangi melati yang samar samar namun pas. Sesekali juga tercium seperti ada aroma buah yang wangi, namun entah buah apa. Dari aromanya terkesan kalau ini adalah teh dengan kualitas premium. Warna seduhan teh tidak terlalu keruh, cukup cantik. Saat diminum terasa segar dan sepatnya ringan. Sensasi indera saya mengatakan teh ini pas sekali untuk menemani makan hehee....(meski tahu tidak bagus minum teh sambil makan :D)
NAMANYA TEH GOPEK
Gopek Super Jasmine Tea. Saya membelinya atas info seorang teman yang mengatakan ada merk ini di salah satu minimarket di kota kami. Berhubung saya belum pernah merasakan dan melihatnya, maka pulang kerja bela belain mencari merk ini di mini market yang disebut teman saya.
Saya membeli 1 pak teh tubruk. Dimana berisi beberapa kemasan ukuran kecil yang masing masing tertulis neto 9 gram. Teh ini produksi kota teh, SLAWI. Diproduksi oleh PT. Gopek Cipta Utama. Gambar yang tertera pada kemasan adalah gambar secangkir teh hangat warna merah. Kemasan kertas pembungkusnya didominasi warna kuning dan hijau, dengan tulisan GOPEK memakai warna hijau daun pisang.
Begitu kertas dibuka, tercium wangi segar dari teh kering. Terdiri atas campuran daun teh berwarna gelap dan juga daun teh yang agak terang. Juga terdapat banyak batang teh yang besar besar. Ada juga melati kering namun tidak terlalu banyak.
Ketika teh kering diseduh dengan air mendidih, tercium aroma sayuran direbus yang cukup kuat. Batang teh yang besar besar mengambang di atas permukaan gelas. Jadi teringat teh di kampung nenek. Awal di seduh, diatas permukaan gelas terdapat buih putih. Karena saya rasa mengganggu, buih ini saya ambil pakai sendok dan saya buang. Cairan teh nya berwarna bening kemerahan. Ketika disruput....rasanya sedikit sepat tertinggal di lidah namun tidak terlalu pahit. Juga mulai muncul aroma wangi dan segar samar samar.
Secara keseluruhan rasanya oke, namun saya agak terganggu dengan banyaknya batang yang mengambang hehe...
Selamat mencoba Teh Gopek :)
Gopek Super Jasmine Tea. Saya membelinya atas info seorang teman yang mengatakan ada merk ini di salah satu minimarket di kota kami. Berhubung saya belum pernah merasakan dan melihatnya, maka pulang kerja bela belain mencari merk ini di mini market yang disebut teman saya.
Saya membeli 1 pak teh tubruk. Dimana berisi beberapa kemasan ukuran kecil yang masing masing tertulis neto 9 gram. Teh ini produksi kota teh, SLAWI. Diproduksi oleh PT. Gopek Cipta Utama. Gambar yang tertera pada kemasan adalah gambar secangkir teh hangat warna merah. Kemasan kertas pembungkusnya didominasi warna kuning dan hijau, dengan tulisan GOPEK memakai warna hijau daun pisang.
Begitu kertas dibuka, tercium wangi segar dari teh kering. Terdiri atas campuran daun teh berwarna gelap dan juga daun teh yang agak terang. Juga terdapat banyak batang teh yang besar besar. Ada juga melati kering namun tidak terlalu banyak.
Ketika teh kering diseduh dengan air mendidih, tercium aroma sayuran direbus yang cukup kuat. Batang teh yang besar besar mengambang di atas permukaan gelas. Jadi teringat teh di kampung nenek. Awal di seduh, diatas permukaan gelas terdapat buih putih. Karena saya rasa mengganggu, buih ini saya ambil pakai sendok dan saya buang. Cairan teh nya berwarna bening kemerahan. Ketika disruput....rasanya sedikit sepat tertinggal di lidah namun tidak terlalu pahit. Juga mulai muncul aroma wangi dan segar samar samar.
Secara keseluruhan rasanya oke, namun saya agak terganggu dengan banyaknya batang yang mengambang hehe...
Selamat mencoba Teh Gopek :)
INI HASIL BURUAN UNIK....NAMANYA TEH TJAP GARDU
Dulu sering baca di blog teman - teman, ada teh yang namanya Cap Gardu. Waktu ke Carefour, tak sengaja nemu teh merk ini, langsung deh saya bawa ke kasir.
Teh Tjap Gardoe, itu tulisan di kemasannya. Merupakan jenis teh tubruk, produksi perusahaan teh Gunung Subur Surakarta. Seperti biasa teh tubruk murah meriah ini terbungkus cantik dengan kemasan kertas berwarna putih dan kehijauan. Terdapat gambar pejuang sedang duduk di gardu membawa bambu runcing. Tulisan Gardoe tercetak dengan warna kuning diatas gambar gunung. Berat produk adalah 40 gram.
Begitu kemasan dibuka, tampilan tehnya banyak batang teh, lintingan daun yang besar dan beberapa remah berwarna putih, mungkin bunga melati kering. Ketika daun teh keringnya saya coba, rasanya renyah dan kriuk.
Tak sabar untuk segera menyeduhnya...dan inilah pengalaman saya..
Saat pertama bertemu air mendidih, ada aroma gosong yang menguar. Kemudian harum aroma melati samar samar muncul. Ingatan saya seketika melayang pada luweng (tungku tradisional jawa) dan bau asap khas dapur kampung. Daun teh nya lama larut dan musti digoyang goyang dulu agar cepat mengendap. Warna seduhannya cantik, agak kemerahan. Ketika disruput, aromanya terkesan "ndeso", sepetnya pas, ringan, tidak pahit. Kata anak saya, rasanya benar benar sedap.
Bagi yang ingin menikmati sensasi "ndeso"...mari menyeruput teh ini...
Ngeteh yuk....
Dulu sering baca di blog teman - teman, ada teh yang namanya Cap Gardu. Waktu ke Carefour, tak sengaja nemu teh merk ini, langsung deh saya bawa ke kasir.
Teh Tjap Gardoe, itu tulisan di kemasannya. Merupakan jenis teh tubruk, produksi perusahaan teh Gunung Subur Surakarta. Seperti biasa teh tubruk murah meriah ini terbungkus cantik dengan kemasan kertas berwarna putih dan kehijauan. Terdapat gambar pejuang sedang duduk di gardu membawa bambu runcing. Tulisan Gardoe tercetak dengan warna kuning diatas gambar gunung. Berat produk adalah 40 gram.
Begitu kemasan dibuka, tampilan tehnya banyak batang teh, lintingan daun yang besar dan beberapa remah berwarna putih, mungkin bunga melati kering. Ketika daun teh keringnya saya coba, rasanya renyah dan kriuk.
Tak sabar untuk segera menyeduhnya...dan inilah pengalaman saya..
Saat pertama bertemu air mendidih, ada aroma gosong yang menguar. Kemudian harum aroma melati samar samar muncul. Ingatan saya seketika melayang pada luweng (tungku tradisional jawa) dan bau asap khas dapur kampung. Daun teh nya lama larut dan musti digoyang goyang dulu agar cepat mengendap. Warna seduhannya cantik, agak kemerahan. Ketika disruput, aromanya terkesan "ndeso", sepetnya pas, ringan, tidak pahit. Kata anak saya, rasanya benar benar sedap.
Bagi yang ingin menikmati sensasi "ndeso"...mari menyeruput teh ini...
Ngeteh yuk....
TEH CELUP TONG TJI.....SEGARNYA NIKMAAAAT
Inilah teh yang pertama kali membuat saya jatuh cinta. Tidak sekedar cinta namun tergila gila. Ke supermarket atau warung tradisional manapun, selalu rak produk teh yang saya tuju. Sekedar mencium wanginya, atau membeli merk - merk teh yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Kembali ke Tong Tji. Teh celup ini adalah jenis teh melati berisi 25 tea bag yang terbungkus alumunium foil. Kotak kemasannya didominasi warna hijau dan kuning. Ada tulisan 2012 Satria Brand Award merk pilihan Jawa Tengah. Entah, mungkin maksudnya, menurut survay, teh ini adalah teh pilihan mayoritas warga Jawa Tengah. Dalam kemasan tertulis berat bersih adalah 50 gram, dimana masing masing tea bag memiliki berat 2 gram. Tong Tji diproduksi oleh perusahaan teh Dua Burung Tegal sejak tahun 1938. Cukup tua juga yaa...
Tampilan gambar yang tertera pada kotak adalah, bunga melati di sebelah kiri, dan gambar cangkir yang sedang dituangi cairan teh oleh seteko poci putih di sebelah kanan. Pada sisinya juga terdapat foto, mungkin foto pendiri perusahaan teh ini. Kemasan Tong Tji juga dilengkapi cara penyajian yang meliputi :
- Masukkan teh celup ke dalam cangkir
- Tuangkan air mendidih dan diamkan 2-3 menit
- Tambahkan gula, creamer dan lain - lain sesuai selera
Nah....sekarang bagaimana rasanya ? yuuk kita sruput....:D
Heem...begitu tersentuh air panas, aroma Tong Tji mulai tercium. Harum melati semerbak menyegarkan dan begitu kuat. Dulu saya sering menikmati momen ini dengan menghirup hirup aromanya tepat di atas gelas. Haruuuum sekali. Tapi sekarang setelah banyak berpetualang ke merk teh yang lain, aroma Tong Tji agak memabukkan dan kadang membuat pusing. Yang jelas, sensasi aroma teh Tong Tji membuat "terbangun" karena kesegaran yang tiba-tiba menyeruak.
Warna cairan teh nya terang cantik dan tidak terlalu coklat (ini yang saya suka juga). Rasanya ? buat saya, sepatnya pas, ringan tapi berkarakter...cinta banget deh..
Oh ya...ampasnya sering saya pakai buat masker wajah. Juga biasa saya sebar ke lantai untuk menghisap debu sebelum disapu. Serbuk tehnya berwarna hitam dan masih berbau harum bahkan saat sudah sampai ke lantai, Rumah pun terasa segar serasa berada di lautan kebun teh :D
Inilah teh yang pertama kali membuat saya jatuh cinta. Tidak sekedar cinta namun tergila gila. Ke supermarket atau warung tradisional manapun, selalu rak produk teh yang saya tuju. Sekedar mencium wanginya, atau membeli merk - merk teh yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Kembali ke Tong Tji. Teh celup ini adalah jenis teh melati berisi 25 tea bag yang terbungkus alumunium foil. Kotak kemasannya didominasi warna hijau dan kuning. Ada tulisan 2012 Satria Brand Award merk pilihan Jawa Tengah. Entah, mungkin maksudnya, menurut survay, teh ini adalah teh pilihan mayoritas warga Jawa Tengah. Dalam kemasan tertulis berat bersih adalah 50 gram, dimana masing masing tea bag memiliki berat 2 gram. Tong Tji diproduksi oleh perusahaan teh Dua Burung Tegal sejak tahun 1938. Cukup tua juga yaa...
Tampilan gambar yang tertera pada kotak adalah, bunga melati di sebelah kiri, dan gambar cangkir yang sedang dituangi cairan teh oleh seteko poci putih di sebelah kanan. Pada sisinya juga terdapat foto, mungkin foto pendiri perusahaan teh ini. Kemasan Tong Tji juga dilengkapi cara penyajian yang meliputi :
- Masukkan teh celup ke dalam cangkir
- Tuangkan air mendidih dan diamkan 2-3 menit
- Tambahkan gula, creamer dan lain - lain sesuai selera
Nah....sekarang bagaimana rasanya ? yuuk kita sruput....:D
Heem...begitu tersentuh air panas, aroma Tong Tji mulai tercium. Harum melati semerbak menyegarkan dan begitu kuat. Dulu saya sering menikmati momen ini dengan menghirup hirup aromanya tepat di atas gelas. Haruuuum sekali. Tapi sekarang setelah banyak berpetualang ke merk teh yang lain, aroma Tong Tji agak memabukkan dan kadang membuat pusing. Yang jelas, sensasi aroma teh Tong Tji membuat "terbangun" karena kesegaran yang tiba-tiba menyeruak.
Warna cairan teh nya terang cantik dan tidak terlalu coklat (ini yang saya suka juga). Rasanya ? buat saya, sepatnya pas, ringan tapi berkarakter...cinta banget deh..
Oh ya...ampasnya sering saya pakai buat masker wajah. Juga biasa saya sebar ke lantai untuk menghisap debu sebelum disapu. Serbuk tehnya berwarna hitam dan masih berbau harum bahkan saat sudah sampai ke lantai, Rumah pun terasa segar serasa berada di lautan kebun teh :D
Senin, 12 Januari 2015
NIKMATNYA TEH KAYU ARO DARI KERINCI
Pulang dari Padang, suami membawa oleh oleh dua kotak teh celup dengan merk Kayu Aro. Sesuai informasi yang tertera pada kotak kemasan, teh ini diproduksi oleh PTPN VI Jambi Sumatera. Tulisan Kayu Aro tertera dengan warna hijau dengan dasar putih. Di sebelah kanan terdapat gambar gunung dan perkebunan teh, disertai secangkir teh siap minum.
Teh Kayu Aro ini berisi 25 kantung teh celum dengan berat per kantung 2 gram. Sebelum mencoba menyeduhnya, saya gogling dulu tentang teh produk pulau Sumatera ini. Ternyata teh yang diambil dari pegunungan Kerinci ini disebut sebut sebagai salah satu teh terenak di Indonesia yang sudah banyak diekspor dan telah konsumsi oleh para ratu Inggris. Hemm...smakin penasaran pingin nyoba nih...
Begitu kantung kemasan dibuka, terlihat teh celup yang berjejer tanpa alumunium foil. Harumnya adalah harum teh konvensioanal tanpa pewangi tambahan, khas teh. Karakternya kuat sekaligus lembut. Setelah teh celup saya goyangkan beberapa kali di air panas, warna air mulai berubah kecoklatan dan agak pekat. Saya hirup wanginya dari atas permukaan gelas....aroma khas teh dengan karakter kuat harum menyeruak. Setelah agak dingin, saya sesap perlahan...rasanya agak sepat dan sedikit pahit (saya terbiasa minum teh tanpa gula). Namun aroma teh terasa menenangkan. Setelah habis setengah gelas, saya tambah air panas lagi, barulah rasanya terasa pas di lidah...tidak pahit dan benar - benar membuat rilex.
Bagi para pecinta teh, silakan dicoba merk yang satu ini. Harga yang tertera di kemasan cukup murah, yakni Rp. 6.000,-. Mungkin cara mendapatkannya yang agak sulit karna saya belum pernah lihat di supermarker/pasar di kota saya. Yuk ngeteh....
Langganan:
Postingan (Atom)